ELISAMA & RUMAH ELISAMA
Yayasan & Panti Asuhan “ELISAMA” didirikan pada tanggal 09 Pebruari 1991 atas ide / prakarsa dari Ketut Ester Tinggalini.
Sebagai Badan Pendiri, Ester didukung oleh dua orang lagi yaitu Robby Samuel Tahalele dan Veronika Modya Dita Agustin.
Nama ELISAMA diambil dari Alkitab Perjanjian Lama. ELISAMA adalah nama seseorang dari keturunan Yusuf (Bilangan 1 :10) yang ikut tercatat dalam hitungan untuk mendampingi Musa dalam berperang. Adapun arti dari ELISAMA adalah : “Yang didengar oleh Allah” atau dengan lain kata: “Allah selalu mendengar setiap pergumulan dan peperangan yang kami hadapi dalam pelayanan di “ELISAMA”.
Selain itu kata ELISAMA juga mengambil singkatan dari nama para pendirinya yaitu ELI (Esther Tinggalini), SA (Samuel) dan MA (Modya Dita Agustin).
Terbentuknya Yayasan & Panti Asuhan ELISAMA terdorong oleh rasa kemanusiaan dan kasih sayang oleh karena begitu banyaknya terdapat anak yang putus sekolah karena tidak mampu, terlantar oleh karena orang tua berpisah, yatim-piatu, dan anak yang lahir di luar nikah yang kerap menjadi gunjingan masyarakat fanatik sehingga sedikit kesempatan yang diperoleh untuk mencapai pendidikan.
Juga dilatarbelakangi oleh masa kecil Ketut Ester Tinggalini sebagai anak yang tidak memiliki ayah (yatim) dan pernah menjadi anak asuh di sebuah Panti Asuhan Kristen di Singaraja dan Denpasar, Bali selama ± 9 (sembilan) tahun sehingga tercetuslah sebuah motto sebagai motivasi dalam hidup dan pelayanannya yaitu “I was given to give” .
Sejak berdiri tahun 1991, Yayasan ELISAMA mulai menyantuni beberapa anak terlantar dan dari keluarga yang tidak mampu dengan memberikan bantuan pendidikan dan bahan makanan.
Tahun 1998 atas bantuan beberapa donator Yayasan dan Panti Asuhan ELISAMA meningkatkan pelayanan dengan menampung anak-anak tersebut dalam rumah kontrakan sebagai asrama dan memberikan bantuan sepenuhnya. Dari tahun 1998 sampai dengan pertengahan tahun 2004, ELISAMA beberapa kali pindah rumah dan pada bulan Mei 2004 menempati rumah di Jalan Batas Dukuh Sari Gang Dara No. 2 Sesetan, Denpasar – Bali.
Tanggal 20 Mei 2006 ELISAMA mencoba melebarkan pelayanan ke wilayah Kabupaten Buleleng (Singaraja) mengingat begitu banyak terdapat anak yang membutuhkan bantuan dengan berbagai latar belakang yang tidak bisa ditampung di ELISAMA Denpasar.
Saat ini anak yang diasuh di ELISAMA berjumlah 51 orang yaitu 22 anak laki-laki dan 29 anak perempuan dari usia 4 tahun hingga 20 tahun.
Anak yang diasuh di ELISAMA Denpasar berjumlah 30 orang terdiri dari 13 anak laki dan 17 anak perempuan.
Sedangkan anak asuh di ELISAMA Singaraja berjumlah 21 orang terdiri dari 9 anak laki dan 12 anak perempuan.
ELISAMA dikelola oleh 15 orang staf yang ditempatkan secara bergantian di Denpasar maupun di Singaraja.
VISI:
Menjadi lembaga yang mandiri sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal dan menjadi motivator serta inspirator bagi anak-anak yang mengalami masalah sosial agar mereka bisa mendapatkan pemulihan secara menyeluruh sehingga bisa menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, berkarakter dan berguna bagi bangsa dan negara.
MISI:
Memberi santunan, asuhan dan pendidikan (mental dan spiritual) kepada anak-anak dari keluarga miskin, yatim, piatu, yatim piatu dan terlantar (baik di dalam asrama maupun di luar asrama).
MOTTO:
I was given to give.